Selasa, 30 Oktober 2012

Nyantai di Wapo (2)

Wiken ini mampir Cito lagi. 
Waktunya dinner, mampir ke Wapo lagi 
Akhirnya aku buat poto-poto lagi
Meski hanya pake kamera jadul lagi :D

Langsung saja, begini nih suasana reso dari sudut pandang berbeda…

Bagi yang belum sempat membaca edisi pertama, silahkan dipantengin di SINI, jika memang ingin membacanya. *tidak memaksa kok* :p




Sabtu, 27 Oktober 2012

Andai Saya Jadi Juragan Emas

Andaikan saya punya bertumpuk-tumpuk emas batangan dalam sebuah gudang (duh terinspirasi iklan es krim nih), apa yang akan saya lakukan? 
Tentu saja saya segera bangun dari tidur dan menyadarkan diri bahwa itu hanya sebuah mimpi :p

Namun dengan mimpi ini, akan membuat saya berani bermimpi dengan lebih realistis. Seperti mendapat sebuah wangsit eh hidayah, agaknya saya harus mulai berbisnis di bidang emas. Meluncurlah saya di depan kompi dan browsing sana-sini untuk mencari buku panduan investasi emas. Hasilnya, saya menemukan buku ini :


Segera meluncur ke toko buku, dan taraaaa...
"saatnya memulai dulu dengan belajar investasi emas dari buku ini, bukunya murah investasinya asyik ah ^_^, cuma 26.000-an"

Selasa, 16 Oktober 2012

Nyantai di Wapo

Bagi orang Surabaya, Warung Pojok (Wapo) pasti sangat familiar.
Apalagi bagi para mahasiswa di sekitaran Dharmawangsa sana.
Wapo ini berdiri pertama kali di daerah Unair pada 1995-an kalo nggak salah.
Ini lah tempat bagi mahasiswa kalau punya acara traktir-mentraktir.

Nah setelah membuka cabang di Kayoon (yg sekarang tutup), Wapo melebarkan sayapnya ke G-Walk, Citraland, kawasan Surabaya Barat. Kemudian warung ini masuk ke mal, yakni ke City of Tomorrow (Cito), kawasan Surabaya Selatan 2012 ini (eh apa tahun lalu ya?).

Berikut liputannya...


Ini dia tampang depan warung yang di Cito.

sori ya, semua poto diambil pake kamera ponsel yg jadul. lagi nggak bawa kamera soalnya.
so harap dimaklumi jika membuat mata jadi rabun *piss


Jumat, 05 Oktober 2012

PING! : Bacaan Ringan, tapi “Sesuatu”




Judul Buku   :   PING! : A Message from Borneo
Jenis Buku   :    Novel Remaja
Pengarang    :   Riawani Elyta dan Shabrina WS
Penerbit       :   Bentang Belia, Yogyakarta
Cetakan I    :    Maret 2012
Tebal           :    X 139 halaman
Harga          :    Rp 29.000            


Setiap membaca sebuah novel, saya selalu berharap menemukan sesuatu yang tak biasa. Sesuatu yang menjadi pembeda seperti saat saya membaca sebuah cerpen yang sekedar sebagai bacaan ringan. Sesuatu yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan, sesuatu yang membuat suatu saat saya ingin membaca novel itu kembali. Itu saya temukan di novel ini. 

-----------------------------

“Buku ini dengan ringan sekaligus edukatif mengajak kita mengenal dunia orang utan dari perspektif yang unik. Di balik cerita yang mengalir, pembaca bisa jadi lebih peka pada isu lingkungan, isu terpenting masa ini.’’
Endorsment yang ditulis Dewi “Dee” Lestari, novelis favorit saya, cukup menyita perhatian. 

Rabu, 03 Oktober 2012

Nyaris...

Jam 8. Saatnya berangkat. Segera kujejalkan buku-buku yang berserakan di lantai kamar ke dalam tas. Hari ini adalah hari terakhir ujian semester. Mata kuliah yang menyenangkan, dan aku sudah cukup belajar tadi malam. Semoga sukses.

Kakiku melangkah keluar gerbang kos dengan penuh percaya diri. Selang beberapa rumah, aku harus melewati satu rumah yang selalu membuat hatiku berdesir. Rumah yang cukup asri, namun berpagar tinggi. Rumah yang selalu sepi, namun kutakuti. Apalagi bila ada dia di depan rumah itu. Ups, benar saja. Dia ada di sana. Entahlah apa yang dilakukannya di samping gerbang pagar yang sedikit terbuka.

Aku tak berani melihat. Jantungku sudah berdegup lebih cepat dari biasanya. Sesaat aku berhenti, mencoba mencari teman jalan. Tapi gang ini tampak sepi sekali. Tidak ada seorangpun yang lewat, pun tak ada orang yang ada di depan rumah. Di sepanjang gang yang hanya ada sekitar 16 rumah berhadap-hadapan ini, hanya ada aku dan dia. Ah!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...