Selasa, 27 November 2012

Cerdas Belanja ala Saya




Tulisan ini telah dimuat di harian Jawa Pos, edisi 12 Oktober 2012. Di rubrik Perempuan Bercertita, halaman For Her.  





---------------------------------------------------------------------
Bagi ibu rumah tangga, yang kebanyakan menjabat sebagai menteri keuangan keluarga, urusan belanja seringkali menjadi hal yang amat memusingkan.
Bagaimana mencari titik keseimbangan antara kebutuhan yang tiada habisnya dengan jumlah uang yang dipunyai untuk memenuhi kebutuhan itu, kerap membuat ibu-ibu galau.
Kasus ‘besar pasak dari pada tiang’ sering terdengar. Begitu pula dengan istilah ‘gali lubang tutup lubang’ dan akhirnya terkubur dalam lubang beneran, menjadi tidak asing lagi.

Sabtu, 24 November 2012

Sulitnya Booking Hotel Grand Trawas

Sudah lama saya ingin mencicipi menginap di hotel Grand Trawas, di kawasan pegunungan Trawas, Mojokerto. Kesempatan itu baru datang saat akhir pekan awal bulan ini.


Sayangnya, pengalaman pertama ini justru menemui pengalaman tidak mengenakkan.
Ceritanya, ada teman mendapat doorprise voucher menginap hotel di sebuah acara. Karena tidak mungkin pergi ke sana, akhirnya voucher itu dijual. Kebetulan sekali saya sudah lama ingin mencicipi Grand Trawas. Singkat kata voucher berpindah tangan.

Kamis, 22 November 2012

Beli Oleh-oleh di Go Donut

Lagi di Sidoarjo, bingung mau nyari oleh-oleh kala mau berkunjung ke rumah teman? Atau mau besuk di rumah sakit? Atau mau buat apa aja deh.  Mungkin ini bisa menjadi alternatif.
Go Donut, gerai donat plus cafe yang ada di Suncity Mall, Jalan Pahlawan,  Sidoarjo.


Selasa, 13 November 2012

Trip to Bali - Penutup

Memenuhi beberapa permintaan teman yang penasaran dengan tulisan edisi Trip to Bali yang ini, akhirnya saya membuat tulisan penutup. Ini merupakan break-down kegiatan liburan saya, dengan lebih terperinci dan transparan.
Semoga bermanfaat, bagi orang tua yang akan membawa balita berlibur ke Bali dengan nyaman namun dengan kantong pas-pasan.

1. Tiket

Saya memperoleh tiket promo dari maskapai Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia. Tiket ini saya dapatkan pada bulan November 2011 untuk keberangkatan bulan Februari 2012. 
Harga yang saya dapatkan adalah Rp 682 ribu nett untuk dua tiket dewasa dan tiga tiket anak-anak Surabaya-Denpasar PP (10 tiket).  Harga ini sudah termasuk bagasi masing-masing 20 kilogram dan perlindungan asuransi.

Pesan tiket online Citilink cukup  gampang alias sama sekali tidak ribet. Buka situsnya di sini, masukkan tanggal keberangkatan dan kepulangan yang diinginkan. Tentu saja jangan lupa tempat yang dituju dan di mana akan berangkat he he. 

Jumat, 09 November 2012

Melted Brownies by Jeanie's Brownies

Saya bukan Brownies Lovers.  Tapi saya nggak nolak lo kalo dikirimi brownies.
Entah mengapa, saya selalu penasaran dengan beragam brownies yang terus bermunculan bagai jamur di musim hujan. Beberapa waktu lalu (berapa ya? hitungan bulan deh) saya dibuat penasaran dengan iklan di koran dengan brownies yang baru muncul di Surabaya ini. Namanya Jeanie's Brownies.

Apa yang membuat penasaran?
Di iklannya sih, beli 1 gratis 1 he he he

Ada tiga hal yang menarik minat saya.
Dari yang teratas, rasa rhum, melted brownies dan secret recipe. Wuuuik. Sebagai penyuka rasa rhum otomatis saya langsung melted pengen nyoba.

Kamis, 08 November 2012

Cara Membuat Paspor untuk IRT

Postingan ini untuk menjawab pertanyaan beberapa teman soal pembuatan paspor, khususnya teman yang berstatus ibu rumah tangga (IRT). Semoga juga berguna bagi yang lain.
Saat traveling ke luar negeri sudah bukan merupakan barang eksklusif lagi, banyak teman yang ingin membuat paspor, meski belum punya rencana bepergian dalam waktu dekat. Saat ada tiket promo, kalau paspor sudah di tangan kan asik tuh tinggal klik sana klik sini. Nah di sini timbul pertanyaan bagaimana bikin paspornya, bisa nggak, boleh nggak. Apalagi bagi ibu-ibu dharmawanita yang statusnya ibu rumah tangga.
"Gimana kalo diminta surat tugas atau surat undangan?"
"Gimana kalau ditanyain slip gaji?"

Nah, berdasar pemikiran saya 'jiahhh', nggak perlu ngeper duluan lah.
Saya kira, pembuatan paspor saat ini tidak seseram satu dekade lalu kok. Asal punya duit buat membayar, asal bukan koruptor atau buronan yang termasuk daftar cekal, aman kok. Silahkan datang ke kantor imigrasi terdekat dan utarakan keinginan terpendam anda untuk mempunyai buku hijau sakti.

Berikut pengalaman saya saat harus memperpanjang paspor beberapa waktu lalu, dengan status baru di KTP sebagai ibu rumah tangga.

beda sampul paspor baru dan lama (kiri)

Minggu, 04 November 2012

Nyicip Burger Buto

Sudah lama mendengar kedai ini, tapi belum sempat2 mampir.
Akhirnya kesempatan itu datang akhir bulan lalu, waktu mau mudik Lebaran Haji ke Blitar.  

Berempat bersama The Krucils, saya menyempatkan mampir ke Kedai 27. Lokasinya, di Jalan Sarangan, Malang. Bagi yang belum tahu, jika dari arah Surabaya adalah sebelum pusat kota Malang. Ancer-ancernya, setelah jembatan Arjosari luruuuuss saja. Itu Jalan Sutoyo, ntar melewati Masjid Sabilillah (kanan), Carrefour (kiri), dan setelah Hotel Pajajaran (kiri) perlambat laju kendaraan. Setelah itu siap-siap belok kanan pada perempatan sesudahnya. Itu lah Jalan Sarangan. Jalan lurus saja sekitar 200 meter, kedai ada di kiri jalan, pojokan, depan Alfamart.  Gampang kan?


Kamis, 01 November 2012

Roti Boy eh .. Roti 'O


Saat ke Bandara Juanda, menu wajib beli bagi tiga precil saya adalah Roti Boy.
Entah kenapa. Meski gerai Roti Boy sudah bertebaran di Surabaya-Sidoarjo, setiap ke bandara yang diminta adalah roti ini.

Awal Oktober lalu, saat mengantar Pi ke Juanda, si bungsu kembali minta beli Roti Boy. Setelah dadah-dadah sama Pi, saya meluncur ke sisi kiri pintu pemberangkatan internasional, salah satu gerai roti ini berada. Gerai satunya lagi ada di sebelah kanan pintu pemberangkatan domestik. Karena waktu itu naik Garuda, maka saya menuju ke gerai terdekat, yakni di dekat area internasional.

Dari kejauhan tidak ada yang aneh. Tapi begitu di depan mata, saya menangkap hal yang aneh.
Olalaaaaa





Kok jadi Roti O?
Dengan warna, bentuk huruf, dan gambar, sekilas tidak akan tampak perbedaan dengan merek sebelumnya.  Lihat saja bungkusnya juga sama!

Sayang saya lupa motret rotinya (keburu dilahap si kecil). Tapi sumpah, sama kok. Rasanya juga sekilas sama. Maaf saya tidak bisa memberikan persentasenya, karena saya hanya beli satu dan sebagian besar sudah masuk mulut si kecil. Emaknya hanya disisain dua gigitan, yang lupa rasa persisnya karena keburu kelaperan :D

Menyimpan rasa penasaran, saya tidak sempat bertanya-tanya ke si mbak yang jualan karena kondisi gerai yang ramai.

Sesampai di rumah, saya pun menuntaskan penasaran dengan bertanya ke si mbah Google (tak ada mbak, mbah pun jadi).

Rupanya kali ini, Simbah masih belum selesai mencari wangsit. Jadi bliow hanya meninggalkan jejak di sini. Setelah alamat ini saya samperin, ternyata juga tidak ada keterangan yang menjawab rasa penasaran saya. Maka saya simpulkan, mungkin ini seperti kasus bisnis biasanya.
Yang jelas, dari website resmi Roti O, gerai mereka tersebar di sini.
Dan semuanya ini adalah bekas gerai Roti Boy!


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...