Saat ke Bandara Juanda, menu wajib beli bagi tiga precil
saya adalah Roti Boy.
Entah kenapa. Meski gerai Roti Boy sudah bertebaran di
Surabaya-Sidoarjo, setiap ke bandara yang diminta adalah roti ini.
Awal Oktober lalu, saat mengantar Pi ke Juanda, si bungsu
kembali minta beli Roti Boy. Setelah dadah-dadah sama Pi, saya meluncur ke sisi
kiri pintu pemberangkatan internasional, salah satu gerai roti ini berada.
Gerai satunya lagi ada di sebelah kanan pintu pemberangkatan domestik. Karena
waktu itu naik Garuda, maka saya menuju ke gerai terdekat, yakni di dekat area
internasional.
Dari kejauhan tidak ada yang aneh. Tapi begitu di depan
mata, saya menangkap hal yang aneh.
Olalaaaaa
Kok jadi Roti O?
Dengan warna, bentuk huruf, dan gambar,
sekilas tidak akan tampak perbedaan dengan merek sebelumnya. Lihat saja bungkusnya juga sama!
Sayang saya lupa
motret rotinya (keburu dilahap si kecil). Tapi sumpah, sama kok. Rasanya juga
sekilas sama. Maaf saya tidak bisa memberikan persentasenya, karena saya hanya
beli satu dan sebagian besar sudah masuk mulut si kecil. Emaknya hanya disisain
dua gigitan, yang lupa rasa persisnya karena keburu kelaperan :D
Menyimpan rasa penasaran, saya tidak sempat bertanya-tanya
ke si mbak yang jualan karena kondisi gerai yang ramai.
Sesampai di rumah, saya pun menuntaskan penasaran dengan
bertanya ke si mbah Google (tak ada mbak, mbah pun jadi).
Rupanya kali ini, Simbah masih belum selesai mencari wangsit. Jadi bliow hanya meninggalkan jejak di sini. Setelah alamat ini saya samperin, ternyata juga tidak ada keterangan yang menjawab rasa penasaran saya. Maka saya simpulkan, mungkin ini seperti kasus bisnis biasanya.
Yang jelas, dari website resmi Roti O, gerai mereka tersebar di sini.
Dan semuanya ini adalah bekas gerai Roti Boy!