Sabtu, 24 November 2012

Sulitnya Booking Hotel Grand Trawas

Sudah lama saya ingin mencicipi menginap di hotel Grand Trawas, di kawasan pegunungan Trawas, Mojokerto. Kesempatan itu baru datang saat akhir pekan awal bulan ini.


Sayangnya, pengalaman pertama ini justru menemui pengalaman tidak mengenakkan.
Ceritanya, ada teman mendapat doorprise voucher menginap hotel di sebuah acara. Karena tidak mungkin pergi ke sana, akhirnya voucher itu dijual. Kebetulan sekali saya sudah lama ingin mencicipi Grand Trawas. Singkat kata voucher berpindah tangan.



Hari Jumat siang (jam 2-an), saya menelpon kantor pemasaran hotel di Surabaya. Saya menanyakan ketersediaan kamar untuk Sabtu. Dijawab ADA, sekalian diinfokan rate kamarnya. "Oke, saya ambil satu kamar deluxe room. Kebetulan saya ada voucher nih mbak. Gimana reservasinya."
Saya sempat ditanya-tanya soal voucher seperti dapet voucher dari mana, acara apa, kapan, dari PT atau perusahaan mana *penting banget yak ini*. Walah saya kok kaya maling sih.
"Mbak ini saya dapat dari teman. Mau saya baca kode vouchernya, mbak kan pasti ada datanya, itu voucher dibeli siapa."
Setelah debat kusir yang nggak penting, eh ternyata mau ditanyakan dulu ketersediaan kamar di hotelnya langsung. Saya tunggu lama ternyata, "Maaf bu, Sabtu besok hotel full booked."
Oke deh, saya tidak bisa dan malas ngeyel.

Beberapa saat, saya masih dilanda 'penasaran'. Akhirnya saya menelpon langsung ke pihak hotel di Mojokerto. Dijawab ADA kamar, silahkan datang langsung ke hotel sambil dibawa vouchernya. Cukup. Proses booking selesai. Melegakan. *dalam hati, wah kantor Surabaya ni gak beres*

Tapi beberapa saat kemudian (20 menitan), saya ditelpon pihak hotel. "Maaf bu, yang kamar deluxe ternyata penuh. Adanya superior (kelas bawahnya). Gimana? Mau diambil apa minggu depan aja."
Oke deh nggak papa, turun kelas, minggu depan belum pasti bisa pergi. Akhirnya, beres lagi.

Beberapa saat lagi (30 menitan), pihak hotel menelpon kembali. "Maaf bu, ternyata kamarnya penuh semua. Ini barusan pihak perusahaan yang bawa grup nambah dua kamar, jadi kamarnya penuh semua. Apa ibu minggu depan saja atau pilih tanggal yang lain?" 
"Apa bisa dijamin kalau minggu depan ada kamar? Entar tiba-tiba saya ditelpon kamarnya penuh lagi. Lagian minggu depan long weekend lo, apa malah nggak penuh hotel sampean tuh?"
"Oh enggak bu. Kalau Ibu mau langsung saya catat booking sekarang."

Waah mulai esmosi nih...
"Lo kok bisa sih. Kan tadi udah oke. Berarti saya dulu kan yang booking. Kok bisa dikasih ke orang lain? Kenapa nggak bilang ke orang itu kalau kamarnya penuh?"
"Iya bu maaf sebelumnya. Ini nambah kamar soalnya."
"Iya tapi gimana, reservasinya kan duluan saya."
"Waduh gimana ya. Apa ibu hari Minggunya aja. Kalau hari Minggu bisa."
"Minggu? La Senin kan sekolah, kerja, gimana nih mbak? Kan bukan hari libur ini? Terus gimana ini penyelesaiannya?"
"Iya bu kami mohon maaf."
"Eh mbak apa karena saya pakai voucher hotel nih, kok kayaknya dipersulit? Asal tahu saja ya mbak. Tadi sebelum reservasi ke sini, saya sudah telpon kantor Surabaya, dijawab penuh. Saya telpon langsung mbak, ada. Udah nggak bener ini."

Setelah berdebat kusir, akhirnya telepon selesai, dan saya berada di pihak yang kalah. Solusinya hanyalah "Silahkan mengisi kertas kritik dan saran di hotel, nanti biar diteruskan di GM, sebagai bahan perbaikan sistem kami." Huffftttt.

Masih dilanda rasa galau dan penasaran tingkat dewa, malam hari saya minta suami telpon ke hotel. Ternyata jawabannya. "ADA kamar. Mau yang deluxe room apa superior room semua ada." Suami sengaja tidak booking, hanya untuk memastikan bahwa kita lagi 'dikerjain' Hotel Grand Trawas, hotel berbintang yang seharusnya profesional!

Darah mendidih, esmosi ada di ubun-ubun. Tidak terima, saya pun telpon hotel lagi. Yang menjawab lagi-lagi orang yang sama. Saya pun langsung to the point, "Gimana nih mbak, barusan suami saya telpon ada kamar. Deluxe, superior ada semua nih. Bla bla blaa blaa. Wah saya dikerjain ya?"
"Oh iya ta *nggak tau roman mukanya* saya cek dulu ya."
Agak lama nunggu *habis berapa nih interlokal ini*.
"Iya bu, barusan saya cek, memang ada dua kamar yang cancel, satu superior dan satu deluxe. Ibu ambil yang mana?"
"Ya jelas deluxe dong mbak, masak saya ambil superior kalau ada deluxe." "Iya saya catat ya bu."

"Mbak, etikanya tadi saat ada kamar dicancel, mbak hubungi saya dong. Kan saya tadi udah dibatalkan begitu saja. Kenapa saya tidak ditelpon, masih ada kan telpon saya? Gimana nih."
"Terus mbak, habis ini saya jangan ditelpon-telpon lagi ya. Apalagi besok pagi saya udah berangkat ditelpon kalau ternyata kamarnya penuh lagi."
"Oh nggak bu. Udah saya catat kok." *loh emang reservasi yang tadi tidak dicatat?* 
Saya pun langsung googling soal ini. Ternyata ada beberapa yang juga merasa dipersulit saat booking hotel dengan menggunakan voucher. Jadi ingat beberapa waktu lalu ada juga yang nulis surat pembaca soal seperti ini untuk sebuah hotel berbintang empat di Surabaya. Padahal nih, voucher kan asli, pihak hotel yang mengeluarkan. Lagian tu juga bukan gratisan alias dibeli pake uang asli *lah kalo palsu mana mau*, yang mungkin harganya lebih murah, harga korporat. Apalagi saya juga beli looooh, temen saya yang gratis he he he.
Curhat nih...
Seumur-umur booking hotel baru kali ini bermasalah. Padahal biasanya, meski pake voucher hotel saya datang go show aja. Dan aman-aman aja tuh. Di Grand Trawas ini saya sengaja reservasi dulu, karena bawa anak-anak, tidak banyak pilihan hotel di sana, dan niatnya emang mau stay at hotel aja, jadi saya prefer mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Tapi ternyata, olala...

6 komentar:

  1. Hi mbak Isna salam kenal ^_^

    Baru nyadar kayaknya tanggal-tanggal segitu (bln nov 2012 kan ya?) yang family gathering di Grand Trawas dari perusahaan suamiku, hi..hi..
    ga nyangka kalau booking langsung pakai voucher kena pingpong seperti itu. Overall fasilitasnya lumayan ya si Grand Trawas ini ^_^

    BalasHapus
  2. iya kah? kalo nggak salah PJB ya?
    iya sih, overall ni hotel emang tepat utk keluarga. sayangnya beberapa fasilitas memang sudah terlihat usang.
    salam kenal :)

    BalasHapus
  3. Saya juga mengalami yg spt mbak. Booking pake voucher trus dibilang full. Kejadiannya Juli 2012 lalu. Tapi akhirnya dikasih juga kamarnya

    BalasHapus
  4. iya hotel ini berarti harus diwaspadai he he secara hotel_hotel lain nggak segitunya ya

    BalasHapus
  5. waduh... berarti harus waspada nih bagi yg mau kesana :-(

    tapi fasilitasnya oke juga ni hotel.

    sip...informatif ni. kalo bisa di share di fb juga mbak :)

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...